Januari 11, 2016

Pulang Malam yang Ke Pagian ( cerita putri )

BAG II PULANG MALAM YANG KEPAGIAN


Setelah memberikan semangat untuk para pegawai sekarang aku pulang kerumah, naik mobil menyetir sendiri. Tahukan kenapa ?
Kini, mobil terhenti karena lampu merah. Terlihat beberapa anak punk datang dan mengamen meminta uang ke mobil-mobil yng ada di depan mobil-ku. Males kalo yng ngamennya mereka, suara ngga enak terus kadang maksa mintanya.
Untunglah ada seorang anak pengamen yng datang menghampiriku. Mungkin 12 tahun. Anak ini bernyanyi lagu sedih, judulnya Ayah kalo ngga salah. Hal ini membuat para anak punk melewati mobil-ku.


Tapi ini anak kok nyanyi sambil garuk-garuk selangkangan. #KODE.
Hmmm, .. sepertinya malam ini masih panjang.
" ih ... kamu ngapain ?"
Anak ini cuma tersenyum sambil kembali nyanyi, tapi pandangannya sekarang jelas kearah dada-ku. Mesum !
" gatel ... ? " tanyaku padanya, dengan wajah panik takut teman-temannya datang bergabung aku melihat kesekitar. Untungnya setelah kulihat sekitar, keadaan mendukung sepi. Mendukung apa ? oh, tidak imajinasi ini sudah keterlaluan kataku dalam hati.
" gatel teh ... " jawabnya sambil tersenyum mesum.
" iya lah gatel, matanya liat ini aja kan ? ach ..." kata-ku sambil meremas payudara-ku yng sebelah kiri. Sambil sedikit mendesah yng aku buat sedikit di sexy-sexy-kan.
Matanya melotot, seperti kaget dengan apa yang aku lakukan.
" gede teh, putih ... " kini tangannya sudah benar meremas-remas kontolnya, ya ampun ...
" liat aja udah gatel ya ... " sindirku, pada anak ini sambil melihat kesekitar, sedikit masih khawatir dengan keadaan sekitar.
" iya teh, .." HEHE
" mau pegang ?" tawarku yng pastinya tidak mungkin kau tolak, anak mesum. HAHA
" mau .."
" sini, tangannya .." kataku, sambil menarik tangannya masuk lewat jendela mobil. Setelah yakin tidak ada yng melihat aku arahkan tangannya ke payudara-ku. Aku gerakkan tangannya meremas-remas. HIHI, gila ini pengalaman yng selalu membuat jantung-ku berdebar.
" udah, ah ... " kataku sambil kembali meneluarkan tangannya, beberapa detik. Kupikir cukup untuk menggodanya.
" tanggung teh, belum crot nih .. " kata anak ini sambil terus menggesek-gesekkan kontolnya ke pintu mobil-ku.
Aku tersenyum, melihat tingkah lakunya.
" itu, .. mau hijau lampunya "
" yah, teh ... " disertai raut wajah yng cemberut. Oh ... kasian. Kasian rasanya, atau aku juga sudah terangsang ? Entahlah, pernyataanku ini pasti akan membuatnya kembali tersenyum.
" di seberang ath ya ... " memberinya harapan.
Benar saja wajahnya kemudian berubah, mesum banget.
" bener teh ?"
" iya ... eh, tapi sendiri ya ... " kataku karena ternyata ada beberapa lagi pengamen di sana. Beberapa hitungan kemudian lampu hijau. Mobil berjalan, lalu menepi dekat pinggiran jalan, lumayan jauh karena aku tidak mau melanggar tanda di larang parkir.
Anak ini terlihat berlari saat mobil ini berhenti, sempat terjatuh dan kembali berlari sekarang anak ini ada di samping mobilku lagi. Tanganya mengetuk jendela mobil. kubuka perlahan.
" cari siapa ya ... " kataku menggodanya
" teteh ... "
" teteh apa ? "
" teteh ... tete gede ... " katanya sambil mengeluarkan senyuman yng mesum. Terjadi chit-chat singkat sebelum ku persilahkan dia masuk.
" mau, masuk ngga ?"
" mau teh ... "
" mau ngapain ?"
" mau ngewe " senyumnya sangat mesum
" ih, ampun ... dasar jelek "
Anak ini pun masuk ke mobil, duduk di belakang.
" loh, kok di belakang ? "
" kan mau ngewe ? "
" yah, ampun serius ? "
" serius teh ini si josh udah ngga tahan "
" apaan, josh ? "
" iya ini nih ... " katanya sambil menurunkan celana dan terlihatlah kontol kecil yng sedikit kotor.
Aku tertawa, bukan karena ukurannya tapi karena keberaniannya. Liar banget ini anak, HIHI.
" tapi, jangan disini ... "
" hotel teh .. "
" kaya yng bakal lama aja " kata-ku sambil menjalankan mobil ini. mencari tempat sepi. Kemudian terfikir untuk masuk salah satu mall. Parkiran mall di daerah sini pernah aku gunakan juga untuk bercinta dengan beberapa om-om kaya raya. Sensasi :P
" lama lah teh, .. si josh mah " kata si mesum, sambil mulai mengocok kontolnya dan menggesek-gesekkannya ke tanganku.
" sabar dong ... " kataku sambil mendorong badanya.
" kalo, itu josh kamu siapa ?" kataku untuk kembali mencairkan suasana. Karena karena dorongan ku tadi tampaknya membuat si mesum ini jadi kaget. Aku lalu tersenyum, dan senyuman ini membuat si mesum kembali kurang ajar.
" panggil aja sayang teh ... " katanya sambil mulai meremas-remas payudara-ku
" ih parah kamu siapa yang ajarin ... " kataku tapi terus berusaha konsen ke jalan. Sebentar lagi sampai put, sabar. entar kalo udah sampe kita kerjain ini anak sampai minta ampun, kata-ku dalam hati.
" aku biasa di panggil yaya teh, nama asli mah yahya " hehe. katanya sambil sekarang mulai berani memasukkan tangannya kedalam kemeja-ku. Untung aku pakai sweater, jadi tidak terlalu jelas terlihat dari luar.
Menjamah tiap inci perut, lalu meremas-remas bra yng aku gunakan sampai tanganya mencoba masuk meremas langsung payudara-ku, memainkan putingnya hingga tidak sadar aku menggigit bibir bawah ini menahan birahi. Tanganya langsung keluar dan dihirupnya aroma payudara-ku.
Mobil langsung masuk kedalam mall. Masuk ke mall, ambil tiket parkir dan mulai cari parkiran terjauh. Tangan yahya, kini meremas toket. Tanganya masuk dari atas kemeja.
Aku berhenti di tempat parkir yng lumayan penuh banyak mobil, aku parkir di ujung. Mematikan mobil lalu aku pindah ke jok belakang.
Penasaran ? gini, ilustrasinya :
Fokus kemana hayo ... ?
Lanjut . Duduk. Aku, kini buka sedikit jendela, kunci pintu dan ku cium anak nakal ini. Lidah-ku di mulut yahya yng terasa asin, tangannya aku arahkan memeluk leher ini. Sesekali aku merasa yahya mengusap lembut kepalaku, memainkan rambutku dengan jarinya sampai aku mainkan lidah ini. Lidah yng membuat tangannya memelukku erat.
Ciuman, berakhir bibir ini basah dibuatnya. Keringat bercucuran di dahinya, aku kini menciumi lehernya yng lebih asin, turun ke perutnya.
Tanpa sengaja aku tinggalkan bekas lipstik di bajunya, kini mulut-ku menjelajahi bagian bawah tubuhnya.
" sepong, teh ... "
" mau banget ? " kata ku sambil memandangnya. Kini aku rebahan di pahanya yng bau pesing.
" iya, ... "
" banget ? " kataku sambil mulai menurunkan celananya.
Tuing ..
efek suara kartun gitu. HIHI
Mencium kontolnya, aku kocok perlahan, kecup lagi, aku lahap, terasa asin, paling aneh rasanya ditambah bau pesingnya. Mainkan lidah dan kujepit-jepit dengan mulut, sepertinya ini tegang maksimal kataku dalam hati saat kontolnya terasa keras sekali..
" enak teh ... oh .. "
" yaya suka ? "
" suka teh, ... " HIHI
" kamu kelas berapa ?"
" engga sekolah .. ah " meringgis karena tiba-tiba ku hisap kontolnya
" kok, gitu ? "
" males ... "
" yaudah teteh udahan ah, .. males juga nyepongin kamu .. "
" jangan teh .. "
Aku bangkit, sambil tangan ini tetap memegang kontolnya. Kadang tangan ini mengocoknya, lepas lalu ku sentuh dengan ujung jari .. mainkan pelir nya yng gondal-gandul keriput.
" teteh lanjutin tapi .. " sambilku remas kontolnya.
" tapi apa teh ? "
Mukanya, meringis. Lucu loh, HIHI.
" kamu lanjut sekolah ya "
" hmmm"
" mau ngga ?"
" mau teh ... "
" mau apa coba ?"
" nurut teteh tete gede .."
" nakal .. " aku cium yahya sekarang lidahnya mulai bermain di bibirku. Mulai ada perlawanan, HIHI.
Ciuman, berakhir. Aku biarkan yahya memelukku, dengan yng pasti kontol ngaceng yng menggesek-gesek paha ini.
" kalo kamu nurut tar teteh kasih hadiah .. " mukanya kini melihat kearahku. Kalo dilihat-lihat yahya ini sebenernya ganteng.
" apa teh ?"
" kamu harus sekolah dulu, ... ini pembukaannyanya ... " kujilat telinganya sambil meremas kontolnya, kocok terus semakin cepat.
Kepalanya menggeliat, saat aku terus menyerangnya. Yahya tidak berkutik, kontolnya berdenyut. Kuambil tisu, sambil menutup lubang kencingnya. Maninya keluar, tertahan di tisu, aku rasakan gerakkan kontolnya yng lucu.
Hening sejenak, aku tersenyum pada yahya.
"enak teh ..."
" lagi ?" tanyaku sambil membuang tisu yng penuh mani nya.
" bentar teh .. istirahat .."
Aku tersenyum memelukknya.
" istirahat terus ngapain ?" kataku sambil melirik kearahnya.
" ngewe teh ... " tambah dengan senyum mesumnya.
" kamu kaya yng tau aja .."
" tau teh .."
" pernah gitu ? "
" pernah .. "
Aku kaget anak setingkat Sekolah *enengah Pertama ini sudah pernah ? Tapi aku ingat pertama kali ku gadaikan keperawananku juga saat di Sekolah *enengah Pertama, jadi ku tertawa.
" sama .. temen ... ? " tanyaku, yng di jawab dengan anggukkan.
" ngamen juga ? " tanyaku lagi.
" bukan, dia mah kaya .. "
" pacar ? "
" maunya teh " hihi
" kamu udah entotin ?"
" udah .."
" seumuran ?"
" iya "
" kok bisa ? " tanyaku heran.
" ituh kan nonton band, pas lagi rame ada cewe di grepe .. sampe nangis yaudh aku pukul monyetnya ..."
" ih keren ... terus ? "
" terus kenalan .. pas ada band lg dia gerakkannya yng parah sih teh minta diewe paksa "
" kamu gmn ? "
" awalnya mah ketawa, terus rada panas dingin, pas pulang dia minta di anter takut ceunah da udh kepisah sama temennya "
" kapan ngewenya ? "
" tah pas pulang, di belakang rumahnya "
" gimana kok bisa ? "
" kan si josh ngaceng yaudh saya benerin .. eh dia liat terus dia bilang masukkin aja "
" udah engga perawan ? "
" iya "
" terus ? "
" ya ngewe sambil berdiri ... aku sodok dari depan "
" ciuman ? "
" engga teh ngewe aja "
" enak ? " yang di jawab dengan anggukkan.
" ih ini ngaceng lagi .. " HIHI. kataku sambil tertawa.
" kan mau ngewe .."
" pake ini ah .." kataku sambil memberikan kondom, entah bisa tidak yng penting coba pakailah.
Yahya coba menggunakannya aku naikkan rokku, denan sedikit menyingkap celana dalamku sedikit, yng penting bisa masuk pikirku. Paling bentar, lagian aku belum terlalu pengen. Lalu aku hanya menungging hingga tidak berapa lama kontolnya telah masuk siap. Terasa menyentuh tubuh, di gesek gesekkannya, perlahan di masukkan tapi tidak terasa spesial.
oh, goyanganya liar pikirku. Mungkin dengan itu aku akan terbiasa main dengannya, tanpa harus terburu buru.
" hmmm... pacar kamu namanya siapa ?" kudorong dirinya hingga kontolnya tercabut, kulepas celana dalamku karena mulai mengganggu.
" bela, teh " katanya sambil terus melihatku.
" bela, tuh bakal seneng kalo kamu mainnya lebih dari tadi .." celana dalam terlepas, ku ikat dulu rambutku.
" gimana teh .. " jawabnya sambil terus melihatku. terpaku, mungkin terpesona. HIHI.
Kini aku cium lagi yahya, mempermainkan lidahnya sambil aku coba membimbing kontolnya ... di gesek-gesekkan diluar lubang surgaku.
" kamu isengin dulu gini .. arahin ke sini nya ... "
" itil ?"
" yaah, itu tau .."
Kontolnya terus kumainkan hingga tak sadar mulai menggigit bibir bawah melawan birahi. Kini yahya mulai paham.
Saat aku sudah tak kuat, dan ingin memasukkan kontolnya. Tanganya melarang, kontol nya kembali di gesek-gesekkan sendiri oleh tangannya.
" jangan lama-lama ... " kataku mulai tak sabar.
" bentar lagi " hihi. tawa pelanya membuktikan dia sudah mengerti tujuannya. Karena tak sabar ku tepis tanganya mengarahkan tanganya ke payudaraku.
" mainin ini juga ... sambil goyang, remes pelan terus makin kuat ... mainin ininya juga .." kataku sambil mengarahkan tangannya memilin putingku.
Kumasukkan kontolnya, tidak lama goyangaku semakin cepat, duh bisa keluar duluan nih anak. dan benar, badannya bergetar,
Kontolnya layu selayu-layunya, mungkin sekarang tidak bisa. HEHE. Aku pun memutuskan merapihkan kembali pakaianku, pindah kedepan kulihat yahya mulai menggunakan celananya.
" nuhun teh .. "
" iya .." kataku, sambil kembali menyetir, dan kuantar yahya ke tempatnya ngamen. Sebelum pergi aku berikan nomer teleponku.
Kini sendiri dan basah. Kumainkkan jariku, keluar masuk perlahan.
Jalanan sepi, kalau ada pria yng lewat pasti akan ku hentikan dan minta dia puaskan aku, oh andai ada genk motor, ... pikiran ini mulai menggila walau pada aslinya beberapa pria lewat dan aku hanya diam.
Tapi nafsu ini sudah di ubun ubun, di depan ada tukang tambal ban tua, dipinggir jalan sedang mengisi angin sebuah motor bebek. Akhirnya aku menepi. Putar otak, akhirnya aku berhenti.
Berfikir, .. akhirnya aku memutuskan pura-pura bocor ban.
Keluar dari mobil, si pengendara motor bebek langsung melirik dan kini matanya seolah menelanjangiku. Aku balas memandangnya, lalu tersenyum.
" kunaon neng ? " kata bapak tukang tambal ban, mengagetkan aku.
" ini , .. pak bisa liatin ban saya ? kayanya bocor .."
" iya neng ... bentar ya .."
Si bapak tukang tambal ban ini kembali sibuk memasang ban dalam motor bebek, lalu mengisi anginnya. Aku kembali menggoda si pengendara motor bebek ini. Aku berdiri disampingnya, memainkan kerah baju ini. Sialnya si pengendara malah langsung lari saat motornya selesai diisi angin.
Aku pikir mau di gangbang, sialan :P
" yang mana neng .. "
" belakang pa .. "
Si bapak tukang tambal berjalan ke belakan mobil, aku mengikutinnya.
" bapak udah lama disini ? "
" iya, neng "
" bapak siapa namanya "
" aki tatang .. " katanya so keren, parahnya masa ngga nanya balik susah nih.
Aki tatang jongkok, ban mencoba ngecek kondisi ban mobilku.
" engga neng ngga bocor .. "
Aku ikut jongkok memperlihatkan mulusnya pahaku yng sudah tak menggunakan celana dalam, lalu merangkak seolah memamerkan kedua bukit indah ini. Aki tatang mulai terpengaruh, jakunnya mulai terlihat naik turun.
" pulang main neng ... "
" aku dari kantor, ki" kataku sambil menatapnya., lalu tersenyum.
" oh, keliatanya masih muda "
" apa yang keliatan ki ? "
HEHE. Si aki hanya tertawa, lalu mulai membenarkan posisi kontolnya yng mungkin sudah salah jalur.
" makasih pa, bapa asli sini ? "
" bukan, neng *arut ... "
Aku hanya mengangguk.
" cantikkan mana cewe sana sama cewe sini ki ? " kataku sambil berjongkok memamerkan gundulnya lubang surga ini.
Jakunnya naik turun, kini tangannya hanya membelai-belai ban belakangku.
" ki ... hei liatin apa sih " kataku pura-pura tidak tahu.
" surga neng ... " HEHE
" oh, ... jahat, musuh ah .. " kataku sambil berdiri lalu membusungkan dada.
" jangan musuhin dong neng "
" terus apain ? "
" puasin, ... eh, .. " HEHE.
Aku terkejut, mata melotot .. lalu tersenyum karena ternyata kail pancing ini sudah mendapat ikan sebagai mangsa.
" maaf neng keceplosan "
" keceplosan ? kirain bener ... "
Aki tatang sekarang yang melotot matanya karena jawabanku. Aku tersenyum, lalu tertawa lagi.
" neng, kerja dimana .. "
" kantor ki, kalo ada panggilan baru ke hotel ... " kataku sambil memainkan telunjuk di bibirku.
" oh, nunggu panggilan ? "
" iya ... " kulihat jakunnya naik turun. Tangannya mulai bermain di selangkangannya.
" mainnya nya bagus ngga nih .. "
" bagus lah, buktinya banyak yng pake "
" coba ku aki .." HEHE.
" disini ? " tanyaku, yng membuat matanya seakan keluar dari kepalanya. Mungkin aki kira iya sedang memancing dan kaget pancingannya terhadapku, dilahap bulat-bulat. Bukan, aki yng memancing.
" disitu engga apa-apa ? " katanya menunjuk warung kecil, berbentuk bilik yng mungkin hanya cukup untuk berbaring.
" engga apa-apa sih " kataku lalu mengunci pintu mobil. Lalu berjalan mengikutinya.
" ini rumah aki neng "
Aku kira ini hanya toko pinggir jalan, ternyata ini jadi rumah juga untuk si aki.
" aki tidur disini ?"
" senin sampe jumat, sabtu minggu kan pulang ke kampung "
---
Asiacuten.blogspot.com
Sumber: semprot.com
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network